Saturday, December 5, 2009

...

".....  Asal kau tahu, patah hati itu diibaratkan sebagai obat yang luar biasa pahit. Dan kau ibarat seorang anak kecil berusia tiga tahun yang harus menelannya. Walaupun telah berhasil menelannya, tapi kepahitannya tetap terasa, sehingga kau harus mendorongnya dengan air sebanyak banyaknya sampai kau merasa mual, lalu memuntahkannya. Obat itu akan keluar kembali. Ibumu akan marah marah dan kau hanya bisa menangis meraung raung. Itulah patah hati. Walau dia sudah berlalu dan tidak terlihat, tapi pahitnya tetap terasa. Saat kaupaksa dia hilang dri ingatanmu, dia justru muncul ke permukaan.

Aku terdiam memandang langit langit kamarku. Aku tahu, aku gadis kecil yang harus minum obat itu. Tapi aku tidak akan melakukan kesalahan dengan memuntahkan obat itu kembali. Aku hanya perlu madu atau sesuatu yang manis saat aku menelannya. Aku akan memasukkan mereka secara bersamaan supaya rasa pahitnya tidak terlalu terasa.

Jadi, yang bisa kulakukan hanyalah mengenang masa masa menyenangkan yang pernah kurasakan dan mencoba untuk bersyukur karena aku telah diizinkan Tuhan untuk menikmati saat saat menyenangkan itu. Itulah maduku."

-The Princess In Me, Donna Rosamayna-

0 comments: